Sabtu, 31 Oktober 2009

Contoh Kalimat Efektif

1. Rani sudah mencari uang sendiri sejak dari usianya baru sembilan tahun.
Jawab:
Rani sudah mencari uang sendiri sejak usianya baru sembilan tahun.

2. Dosen Bahasa Indonesia mengatakan ¬kalau kalimat yang sempurna harus memiliki
subjek, predikat dan objek.
Jawab:
Dosen Bahasa Indonesia mengatakan kalimat bahwa yang sempurna harus memiliki
subjek, predikat dan objek.

3. Semua rumah-rumah yang terletak di jalan Kedoya terbakar tadi malam.
Jawab:
Semua rumah yang terletak di jalan Kedoya terbakar tadi malam.

4. Adi meminjami uangnya kepada Budi tadi siang.
Jawab:
Adi meminjamkan uangnya kepada Budi tadi siang.

5. Pasangan pengantin itu saling bertatap-tatapan saat mengucapkan janji pernikahan.
Jawab:
Pasangan pengantin itu saling bertatapan saat mengucapkan janji pernikahan.

6. Presiden berhak menyampuri urusan yang berhubungan dengan Negara.
Jawab:
Presiden berhak mencampuri urusan yang berhubungan dengan Negara.

7. Dalam sehari Ani bisa membaca buku sebanyak itu sehari.
Jawab:
Dalam sehari Ani bisa membaca buku sebanyak itu.

8. Kepada mereka yang berhalangan hadir diharapkan membawa surat pernyataan besok.
Jawab:
Mereka yang berhalangan hadir diharapkan membawa surat pernyataan besok.

9. Anak-anak itu sangat menyintai orangtuanya
Jawab:
Anak-anak itu sangat mencintai orangtuanya.

10. Semua orang-orang beramai-ramai datang ke acara pemakaman Michael Jackson.
Jawab:
Semua orang beramai-ramai dating ke acara pemakaman Michael Jackson.

Rabu, 28 Oktober 2009

Tugas Kelompok - Kalimat Efektif

Kalimat Efektif
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapt diterima maksud,arti serta tujuannya.


1. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :
Sejak dari usia delapan tauh ia telah ditinggalkan ayahnya.
(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)
2. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat :
Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)
3. Penggunaan imbuhan yang kacau :
Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.
(Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan. / Buku yang dipinjam
dari perpustakkaan harap di kembalikan.)
4. Kalimat tak selesai :
Rumah yang besar yang terbakar itu.
(Rumah yang besar itu terbakar.)
5. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :
Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.
(Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.)
- tau = tahu
- pilh = terpilih
- ketinggal = tertinggal
- gimana = bagaimana
- jaman = zaman
- trampil = terampil

6. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :
Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.
(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)
7.Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat :
Seorang daripada pembatunya pulang ke kampung kemarin.
(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)
8.Pilihan kata yang tidak tepat :
Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk berbincang
bincang dengan masyarakat.
(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk berbincang-
bincang dengan masyarakat.)
9.Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti :
Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai
pembicaraan damai antara komunis dan pemerintah yang gagal.

Kalimat di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang gagal? Pemerintahkah atau pembicaraan damai yang pernah dilakukan?

(Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai
kembali pembicaraan damai yang gagal antara pihak komunis dan pihak
pemerintah.
10. Pengulangan kata yang tidak perlu :
Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.
(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.)

11. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah :
Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.
(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)

Didalam kalimat Efektif terdapat beberapa ciri,diantaranya :

a. Kesatuan Gagasan

Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).

b. Kesejajaran

Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

c. Kehematan

Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

d. Penekanan

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

e. Kelogisan

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan. Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Kebudayaan indonesia

Indonesia memiliki banyak provinsi dan banyak pulau. Dengan adanya banyak provinsi, maka akan banyak juga kebudayaan yang muncul dari tiap-tipa provinsi. Kebudayaan tersebut pasti berbeda di setiap provinsinya.
Indonesia di kenal sebagai salah satu Negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan, diantaranya batik, wayang golek, reog ponorogo, taian-tarian, macam-macam kerajinan tangan, dll.
Meskipun belakangan ini banyak diantara kebudayaan tersebut diakui oleh Negara lain. Namun itu tidak membuat kebudayaan Indonesia tersebut menjadi hilang. Bahkan batik yang pernah diakui oleh Negara lain sekarang sudah diresmikan oleh PBB hak patennya bahwa batik adalah kebudayaan asli Indonesia.
Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus bersama-sama mwnjaga dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan milik Indonesia, agar tidak ada lagi kebudayaan yang diakui oleh Negara lain.

Perkembang komputer

Seirng dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, saat ini banyak peralatan-peralatan teknlologi yang sangat penggunanya dalam berbagai hal. Salah satu peralatan teknologi yang selalu berkembang dan semakin canggih dari awal pembuatannya sampai sekarang adalah computer. Computer pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Setelah itu kegunaan computer mulai beralih ditanndai dengan munculnya computer generasi pertama yang menggunakan vacum tube. Kemudian berlanjut denga munculnya computer generasi kedua dengan menggantikan vacuum tube dengan transistor. Kemajuan computer terus berkembang hingga di temukannya computer generasi ketiga yang berupa intergreted circuit. Kemudian computer generasi keempat dibuat dengan rangkaian terpadu tingkat tinggi.

Monitor pada computer saat ini sudah banyak jenisnya. Dulu monitor computer berupa monitor tabung, tetapi sekarang monitor berupa latar datar atau LCD dengan berbagai ukuran. Tempat penyimpanan data juga sudah tidak berupa disket, tetapi sudah berupa flashdisk. System operasi yang digunakan bermacam-macam, diantaranya windows, linux, solaris, dll.

Di era modern seperti sekarang ini, computer bukan hanya berupa personal computer (pc) saja. Tetapi ada laptop (computer jinjing). Laptop lebih praktis dan bervariasi ukuran serta jenisnya. Dari masa ke masa pasti kemajuan teknologi, khususnya computer akan selalu terus berkembang dan bervariasi jenis dan keguaannya, serta kecanggihannya.

Sabtu, 17 Oktober 2009

tugas diksi

1.Pengertian diksi ?
jawab :
diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

2.hal-hal yang mempengaruhi pilihan kata berdasarkan kemampuan pengguna bahasa ?
jawab :
Pemakaian kata mencakup dua masalah pokok, yakni pertama, masalah ketepatan memiliki kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan kata tersebut. Menurut keraf (2002 : 87) “Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembaca”. Masalah pilihan akan menyangkut makna kata dan kosakatanya akan memberi keleluasaan kepada penulis, memilih kata-kata yang dianggap paling tepat mewakili pikirannya. Ketepan makna kata bergantung pada kemampuan penulis mengetahui hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan referennya.

3.Sebutkan dan jelaskan funsi diksi ?
fungsi diksi ialah sebagai sarana mengaktifkan kegiatan berbahasa (komunikasi) yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan maksud serta gagasannya kepada orang lain. Sedangkan persuasi merupakan salah satu teknik mempengaruhi orang dengan menggunakan cara tertentu baik melalui ucapan maupun tulisan agar bersedia melakukan dengan senang hati, yang pada akhirnya dapat mengubah sikap dan perilaku orang tersebut.

Senin, 12 Oktober 2009

ragam bahasa

1.Pengertian ragam bahasa ?
jawab :

ragam bahasa adalah merupakan variasi variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,menurut hubungan bicara,kawan bicara atau orang yang dibicarakan.

2.sebutkan dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan timbulnya ragam bahasa ?
jawab :

a. penggunaan bahasa baku : dalam situasi resmi sekolah, didalam pertemuan resmi dipergunakan bahasa baku.
b. penggunaan bahasa tak baku : situasi tak resmi, seperti rumah,kita tidak di tuntut menggunakan bahasa baku.

3.sebutkan dan jelaskan penerapan ragam resmi berdasarkan media ?
jawab :

a. ragam bahasa lisan
bahasa yang diujarkan oleh si pemakai.kita dapat menggunakan ragam lisan yang standard misalkan disaat memberikan sambutan.
b. ragam bahasa tulisan
bahasa yang ditulis.ragam tulis pun berupa ragam tulis standard maupun tidak standard.ragam tulis standard kita temukan dalam buku majalah,surat kabar, poster,iklan.ragam tulis tidak standard dalam majalah remaja,iklan atau poster dll.

Sabtu, 10 Oktober 2009

apa jadinya hidup tanpa musik?????

sekarang industri musik sudah sangat maju. banyak bermunculan aliran-aliran musik baru. di indonesia sendiri sudah banyak bermunculan grup band baru dengan mengusung aliran musik yang berbeda-beda. hal ini membuat para pendengar music dimanjakkan dengan keberadaan mereka.

hidup tanpa musik akan membuat hidup tidak berwarna dan membuat orang merasa bosan. musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. banyak orang terinspirasi dari lirik-lirik lagu yang di buat oleh para musisi.

apa jadinya hidup tanpa musik???
tidak ada hiburan,,membosankan,,sunyi,,dll

maka dari itu musik merupakan salah satu aspek hiburan yang sangat pernting dalam kehidupan manusia untuk memnbantu menyegarkan pikiran.

pola hidup anak muda yang boros

sekarang banyak anak muda yang suka berfoya-foya dan menghamburkan uang orang tua mereka. Mereka tidak memikirkan bagaimana beratnya pengorbanan orang tua untuk mencari uang. para orang tua bekerja siang malam agar anak-anaknya bisa bersekolah dan mendapatkan ilmu yang berguna bagi kehidupannya kelak.

seharusnya para orang tua juga tidak boleh terlalu memanjakan anak-anak mereka dengan selalu memberikan semua yang mereka inginkan, meskipun tidak terlalu penting atau dibutuhkan.

cara agar anak muda tidak terlalu boros:
1. memberikan uang secukupnya
2. tidak selalu mengabulkan permintaan anak
3. menganjarkan anak gemar menabung
4. mencontohkan kepada anak cara hidup hemat dalan kehidupan sehari-hari